Cerita Cinta : Nikmatnya Saat SMA

gagahone.blogspot.co.id : Teman Hangat Anda Sambil Minum Kopi

gagahone.blogspot.co.id,- Perkenalkan saya Joni, saya memiliki cerita pribadi yang cukup bermakna bagi saya yang perlu menjadi cerita pendek yang dapat saya bagi untuk semua pembaca. Kisah ini berlangsung tahun 2008 disaat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Saya memiliki seorang sahabat sudah sangat lama, karena kami bersahabat bisa dikatakan sejak masih kecil. Hal tersebut dikarenakan kami bertempat tinggal di sebuah kampung yang sama, bersekolah di tempat yang sama, dan memiliki hobi yang sama yaitu sepak bola, akan tetapi kami berdua memiliki latar belakang orang tua yang berbeda. Saya merupakan anak seorang buruh harian lepas yang pekerjaan ayah saya hanya sebagai kuli bangunan dan ibu saya hanya seorang penjual tape di pasar tradisional yang penghasilannya tidak seberapa. Teman saya, namanya Teguh merupakan seorang anak yang lahir dalam ruang lingkup keluarga yang serba berkecukupan. Ayah Teguh adalah seorang anggota TNI yang berpangkat Serka dan ibunya adalah seorang pengusaha kemplang (makanan khas dari Palembang). Kami selama ini menganggap latar belakang ekonomi bukanlah sebuah masalah untuk menjalin sebuah hubungan persahabatan, sampai suatu masa ketika...

Kami sama-sama naik kelas X pada sebuah sekolah favorit di kampung kami, sekolah tersebut adalah sebuah sekolah unggulan yang dimana menjadi tujuan semua orang saat memilih sekolah lanjutannya. Saya pergi ke sekolah menggunakan sebuah motor bebek butut berwarna biru yang juga merupakan motor bekas dari paman saya yang berada di Jakarta. Sahabat saya pergi ke sekolah berkendaraan sebuah mobil mewah yang pada saat itu merupakan sebuah tanda prestise yang sangat tinggi.

Penerimaan siswa baru, dari 117 siswa yang masuk di sekolah itu, terselip satu nama yaitu Bunga. Dia adalah seorang anak yang sangat terkenal akan talenta bernyanyinya serta paras cantik yang dia miliki. selain itu, Bunga juga hidup dalam ruang lingkup kehidupan yang mewah dikarenakan ayahnya adalah seorang karyawan BUMN yang memiliki penghasilan di atas rata-rata. 

Menjadi seorang pengurus OSIS merupakan tanggung jawabnya jika menjadi salah satu panitia Masa Orientasi Siswa baru. Saya yang kebetulan merupakan Wakil Ketua Bidang Kewirausahaan dan sahabatku Teguh merupakan Sekretaris OSIS saat itu, menjadikan kami panitia inti dalam kepanitiaan MOS saat itu. 

Gedung Serba Guna merupakan saksi bisu acara pembukaan MOS Tahun Pelajaran 2008. Disanalah kami memperkenalkan diri sebagai panitia MOS, dan pada saat itulah pula adik kelas baru memperkenalkan diri mereka. 

"Perkenalkan, Nama saya Bunga, saya berasal dari SMP Negeri 1, Hobi saya menyanyi, dan saya tinggal di Komperta" begitulah season perkenalan yang dilakukan oleh Bunga. Mata ini meneruskan sebuah signal cinta ke dalam hati.

perjalanan waktu satu hari bersama adik kelas terus mematahkan pandangan ini hanya untu satu orang yaitu Bunga. Kehidupan yang selama ini terasa hambar kini mulai terasa sebuah nikmat rasa hidup, Warna kehidupan yang semula hanya berwarna abu-abu tapi kini mulai terlihat titik terang warna merah muda, hal inilah yang kurasakan saat menatap senyum indah yang terpapar di bibir mungil Bunga.

Perjalanan waktu MOS membuat semua kegiatan yang kulakukan hanya untuk memancing pandangan Bunga mengarah kepadaku. Akan tetapi hal ini ternyata diketahui oleh sahabatku Teguh. Saat itu pula dirinya langsung bertanya kepadaku, "Jon? Kamu suka Bunga?"

Ragu, tapi tetap aku jawab "Suka iya, tapi kalau cinta tidak tahu guh. Memang kenapa?" Ku balik bertanya.

"Sudahlah, Lupakanlah Bunga. Seharusnya Kamu itu sering-sering beli cermin agar kamu tahu siapa kamu dan siapa dia.." Jawab Teguh. Aku semakin penasaran dengan hal itu, lalu aku kembali bertanya "Kenapa kamu sampai ngomong seperti itu?"

"Bukan apa-apa, tapi yang jelas Bunga tidak sebanding dengan kamu, dia anak orang kaya, cantik, bertalenta, dan sedangkan kamu hanya sosok anak yang berkulit hitam, tidak terawat, jangankan membeli mobil kamu beli bensin aja masih kurang. Jadi sudahlah, lupakan saja hasrat kamu untuk memiliki hati Bunga" Begitulah respon Teguh terhadap pertanyaanku. Jawabannya tersebut membuat hati ini terasa kecil. Akan tetapi terfikir olehku, apakah benar cinta hanya memandang fisik dan materil? Pertanyaan ini tumbuh besar dalam benakku dan membuat diri ini semakin terasa kecil dalam kegemuruhan suara tawa semua orang.

Keesokan harinya suasana cerah dengan senyum matahari yang menawan menghangatkan dunia. Pagi itu, Teguh turun dari mobilnya diiringi Bunga yang keluar dari pintu yang lain, mata ini hanya dapat menahan perih yang menusuk hati, dan kutemukan semua jawabanku kemarin yang timbul dari pernyataan si Teguh. 


Teguh menghampiriku, dia bertanya "masih mau dengan Bunga?" Pertanyaan itu membuat keyakinan yang tadinya redup justru kini terang berapi dengan semangat baru, dengan keyakinan bahwa akan kubuktikan bahwa fisik yang kau miliki dan materil yang kau punya tidak akan pernah mengalahkan suara hati yang bernyanyikan lagu cinta.




Ku jawab "Iya, Iya, Iya, dan selamanya akan Iya" Dibalasnya "Yakin??" Sekali lagi kujawab "Iya, iya dan terus akan iya sampai aku mendengar penolakan yang dilakukan oleh Bunga terhadapku"

"Begini saja, jika aku mendapatkan hati Bunga maka kamu harus berjanji untuk menjauhinya dan jangan pernah dekati dirinya walau hanya satu langkah, akan tetapi jika kamu yang mendapatkan hatinya maka kau berjanji akan memberikan apapun yang kamu inginkan" tantangan yang dilontarkan oleh Teguh kepadaku dengan optimis dan keyakinan kesuksesan berada di tangannya.

"Kenapa seperti itu guh? Bukankah kita telah bersahabat sejak lama, tidak mungkin persahabatan ini terganggu karena permasalahan seorang perempuan?" Pernyataanku terhadap Teguh.

"Aku Malas dan bosan jika kehidupanku selalu disandingkan dengan kamu yang jelas bukan setara bagi kehidupanku" Jawab Teguh.

Ku balas "Tapi...." 

"Tidak ada tapi-tapi, jika kamu memang mencintai Bunga tunjukkan bahwa kamu siap menerima resiko dari keinginanmu itu" Sambung Teguh.

"OK Aku siap menerima semua tantanganmu, dan kubuktikan dalam dua minggu ini akan kudapatkan hatinya Bunga." Optimis kujawab tantangan Teguh

"OK kutunggu aksi gilamu" Timbal Teguh

Masa MOS terus berlangsung, dan hari itu aku berfikir bagaimana cara mendapatkan hati bunga dengan keadaan diriku yang tidak memiliki uang jika ingin mengajaknya dinner, atau mengajaknya nonton di Bioskop. Saat malam saat aku merenung kutemukan istilah teman rahasia sebagai senjataku untuk menggaet hatinya bunga, dengan prinsip pelan-pelan asal sampai tujuan aku berencana menjalankan rencanaku tersebut.

dilain sisi, Teguh terus mendekati bunga dengan sering mengajaknya jalan ke taman, jalan nonton di Bioskop dan Dinner. Sedangkan aku saat masa MOS aku jelaskan dengan peserta MOS mengenai permainan teman rahasia.

Permainan ini saya bagi kelompok menjadi dua berdasarkan genre atau jenis kelamin. Setelah kelompok terbagi menjadi dua termasuk senior, semua menulis namanya dalam sebuah kertas kecil yang nantinya digunakan untuk arisan nama. Setelah mendapatkan nama teman rahasia maka nama tersebut tidak boleh ada yang tahu, sehingga hanya diri sendiri yang tahu siapa teman rahasianya. kemudian tugas dari teman rahasia ini adalah mencatat dan harus mengetahui semua aktivitas teman rahasianya selama satu minggu, dan hal tersebut dibuat dalam sebuah alaporan catatan pribadi yang nantinya akan menjadi laporan pribadi diakhir masa MOS.

Saat semua nama sudah aku pegang, pertama aku kuncang nama laki-laki yang termasuk juga namaku berada di sana, akan tetapi namaku telah aku selipkan dekat ibu jari sehingga aku mengetahui yang mana kertas namaku. kemudian aku panggil satu persatu adik junior perempuan utuk mendapatkan nama teman rahasinya, dan Bunga kupanggil untuk yang terakhir dengan kuberikan namaku sebagai teman rahasianya. Selanjutnya giliran nama yang perempuan aku kuncang dan sama seperti nama yang laki-laki, nama bungan sudah aku selipkan dekat ibu jari dan nama itu aku yang mengambilnya.

Setelah itu aku dan bunga terus melakukan kontak melalui handpone guna mengetahui apa aktivitas sehari-harinya. Hal ini membuat kami jauh lebih dekat dan menjadi teman curhat. Semua yang Bunga rasakan aku mengetahuinya dan apa yang menjadi aktivitaskupun Bunga mengetahuinya.

Sampai pada waktu akhir masa MOS, pagi itu aku ketemu dengan Teguh, dirinya bertanya "kapan Jon kamu akan menembak Bunga?"

Ku jawab "Sore ini saat matahari terbenam. kalau kamu?"

"Malam ini saat semua telah hening" Teguh menjawab dengan wajah yang meremehkan.

Sore tiba kujemput Bunga, ku ajak dia di sebuah taman dengan danau kecil di tengahnya dan terdapat jembatan warna warni yang membelah danau tersebut. Di atas jembatan telah aku siapkan meja kecil dengan Blackforest sebagai sajiannya serta lilin berbentuk love yang tepat berada di tengah blackforest. selain itu danau telah dikelilingi dengan sambaran api yang membentuk love besar yang bernyala api nantinya.

Matahari terbenam menjadi pemandangan kami saat sore itu, kemudian kunyalakan lilin love serta sambaran api, sehingga sore yang indah itu bernuansa lilin love serta api yang mengelilingi kami dengan berbentuk love juga. kemudian kuutarakan cinta "Bunga? Selama ini hatiku gelap tanpa cahaya, selama ini hiduku hambar tanpa cinta, akan tetapi saat kubertemu dengan dirimu hati yang tadinya gelap kini telah bercahaya dengan sinar cinta yang begitu terang. kuingin menanyakan sesuatu, maukah kau menjadi cahaya di hatiku selamanya? Jika kau menolak maka matikan cahaya lilin ini, namun jika kau menerimaku cukup makanlah satu potong blackforest ini sebagai tanda bahwa kau juga mencintaiku."

 Setelah itu bunga berjalan turun dari jembatan dan mematikan sambaran api yang membentuk love kemudian naik ke jembatan lagi, namun aku bingung kenapa api yang besar dimatikan akan tetapi dia kembali ke jembatan untuk minta disuapin satu potong blackforest. karena kebingunganku aku bertanya, "Kenapa apinya dimatikan? dan setelah memadamkan api kenapa juga mau makan potongan blackforest? apa maksudnya ini?"

Bunga menjawab "Cukup satu cahaya kak yang menerangi hati kita, sehingga satu cahaya itu akan menjadi cahaya sejati yang terus memberikan cahaya ntuk kita berdua."

"Apakah ini tandanya Bunga menerima cinta ini?" Ku kembali bertanya

"Iya aku menerimanya" Jawaban Bunga dengan suara merdunya menghanyutkan hati dan perasaanku.




Kupeluk dia dengan erat dan kukatakan "Aku takkan pernah meninggalkanmu karena hanya kaulah cinta sejatiku."

Sisi lain, Teguh yang mendengar kabar ini kemudian menemuiku terus berkata "Selamat ya Jon? Sekarang apa permintaanmu sesuai dengan janjiku"

Aku menjawab "Permintaanku aku inginkan kita tetap bersahabat walau apapun halangannya dan walau apapun pembedanya kita tetaplah sahabat sampai kapanpun" Teguh yang terharu dengan permintaanku dia langsung memelukku dan berkata "Terima kasih sahabat, aku berjanji hal ini takkan terulang kembali"





Setelah semua kejadian di atas, kami tetap menjalin hubungan persahabatan hingga saat ini, dan aku serta Bunga terus menjaga hubungan sepasang kekasih hingga saat ini.


Saya Joni hanya bisa berpesan pada semua pembaca bahwa hal terpenting dala hidup ini adalah sahabat karena sahabat dapat menjadikan kita apa-apa yang sebelumnya kita bukan siapa-siapa.

2 Responses to "Cerita Cinta : Nikmatnya Saat SMA"

  1. Blognya baru ya bro? Btw tulisannya pada ke highlight, mungkin bisa dibenerin biar enak dibaca hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang baru belajar..
      hehe.. mohon bantuannya dalam promosi ya...

      Hapus